Pages

Labels

Senin, 02 September 2013

Pramuka, Antara Kurangnya Minat dan Modernitas

APA ITU PRAMUKA?
Apa sesungguhnya pramuka itu dan untuk apa didirikan. Menurut Wikipedia, Pramuka atau yang disebut dengan Scout Movement adalah gerakan pemuda sedunia yang dimaksudkan untuk mendukung anak-anak muda dalam perkembangan fisik, mental dan spiritualnya sehingga mereka dapat melakukan membangun masyarakat. Pramuka dimulai sejak tahun 1907 dan diprakarsai oleh Robert Baden-Powell, seorang letnan jenderal Inggris. Kegiatan pramuka ditekankan pada kegiatan outdoor yang meliputi berkemah, keterampilan dari kayu, keterampilan dalam air, mendaki gunung dan olahraga. Semua anggota pramuka harus menaati Scout Promise and Law. yang setara dengan Tri Satya dan Dasa Dharma di Gerakan Pramuka Indonesia.
Gerakan pramuka masuk ke Indonesia semenjak tahun 1912 yang dibawa oleh bangsa Belanda. Awalnya organisasi pramuka pertama bernama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda). Kemudian, para pemimpin nasional pun mulai membentuk organisasi pramuka untuk menjadi kader pergerakan nasional. Istilah Padvindery pun dilarang dan munculah istilah Pandu atau Kepanduan. Pada tahun 1961, dikarenakan 80% penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75% adalah petani maka Kwarnas (Kwartir Nasional) Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pada saat itu, yang menjabat sebagai Kepala Kwarnas adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang kemudian dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia.
Berbeda dengan Scout Movement di luar negeri yang memisahkan antara Boy Scout (laki-laki) dan Girl Guide (perempuan), untuk Indonesia, pramuka laki-laki dan perempuan berada di wadah yang sama hanya dengan nomor gugus depan yang berbeda saja. Gugus depan ganjil adalah gugus depan laki-laki sedangkan gugus depan genap adalah gugus depan perempuan. Di luar negeri, pramuka di bagi berdasarkan umur dengan nama yang berbeda (Cub Scout, Boy Scout, Rover Scout) di Indonesia, tingkatan umur dibedakan dengan tingkatan pramuka berupa siaga, penggalang, penegak dan pandega.
Aturan dasar dan kompetensi yang harus dimiliki seorang pramuka tertulis dalam Pancasila, Tri Satya dan Dasa Dharma (untuk penggalang,penegak dan pandega):
TRI SATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
·         Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila.
·         Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
·         Menepati Dasa Darma.
DASA DHARMA
Pramuka itu :
1.    Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.    Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3.    Patriot yang sopan dan kesatria
4.    Patuh dan suka bermusyawarah
5.    Rela menolong dan tabah
6.    Rajin, trampil dan gembira
7.    Hemat, cermat dan bersahaja
8.    Disiplin, berani dan setia
9.    Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10.  Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional, bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi spiritual, social, intelektual dan fisiknya, agar mereka bisa:
1.    Membentuk, kepribadian dan akhlak mulia kaum muda
2.    Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda
3.    Meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjadi calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan.


MODERNITAS DAN KURANGNYA MINAT AKAN PRAMUKA
 Sekarang, mari kita masuk kepada isu utama tentang berkurangnya minat pemuda-pemudi akan kegiatan kepramukaan seiring dengan berkembangnya zaman. Modernitas juga seakan sudah menelan asyiknya kegiatan pramuka. Dengan Pramuka saya sendiri bisa bertemu dengan orang Papua,Jogja,Singapura,Malaysia kesempatan yang sangat langka, jika saya anak saudagar mungkin saya tinggal beli tiket lalu pergi kesana, namun melalui Pramuka tak sepeserpun uang saya keluar namun saya bisa bertemu,bercerita,bergurau tawa dengan mereka kan lumayan nambah temen...
Menurut saya juga, generasi zaman sekarang cenderung manja dan tidak bisa dilepas seandainya ada keadaan darurat. Saya yang sejak kecil terbiasa tidur di tenda dan lantai, tidak punya masalah ketika harus berpergian sana-sini dan harus tidur di kondisi apapun. Banyak teman saya yang menurut saya terlalu manja yang harus tidur di atas kasur atau tidak bisa tidur di kendaraan. Lucunya lagi, anak-anak zaman sekarang terlalu bergantung pada teknologi. 
Sejujurnya menurut data sensus tiga tahunan WOSM (World Organization of Scout Movement) 2010, Indonesia masih menjadi negara dengan jumlah pramuka tertinggi sedunia yaitu sejumlah 17,100,000 orang.
Menurut pengamatan saya dan beberapa pendapat teman-teman, kurangnya minat anak-anak muda zaman sekarang akan pramuka disebabkan oleh beberapa hal :
·         Pramuka hanyalah ajang menyanyi dan main tali temali.
Yup, ini pendapat banyak orang mengenai keadaan pramuka zaman sekarang. Banyak sekali sekolah-sekolah yang mengadakan kegiatan ekstra-kurikuler pramuka namun dengan pembina yang kurang kompeten. Hal ini mengakibatkan kegiatan yang ada tidak lagi berdasarkan pada kompetensi yang tertulis di SKU tapi hanyalah kegiatan senang-senang dan bermain dengan alam. Pramuka sesungguhnya mengajarkan KETERAMPILAN yang tidak diajarkan di sekolah seperti morse, semaphore, sandi dan juga P3K , tidak hanya itu sebenarnya dalam lagu pramuka ada sebuah semangat,pelajaran yang seharusnya bisa di petik peserta didik
·          Kurangnya semangat para pembina dan orang tua untuk membawa anak didik ke ‘alam liar’.
Kebanyakan orang tua jaman sekarang sangat ‘over-protective’ terhadap anak-anaknya. Orang tua jarang membiarkan anaknya untuk pergi berkemah dalam kelompok dan sangat takut anaknya nanti akan sakit karena tidur di luar selama beberapa hari. Beruntung saya memiliki orang tua yang tidak seperti itu.
·         Tidak perlunya keterampilan di alam liar karena bantuan alat-alat modern.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, di zaman modern ini, anak-anak cenderung malas pergi keluar dan mencari petualangan di luar rumah. Adanya PlayStation, Nintendo Wii, PC membuat anak-anak merasa senang terkurung di rumahnya sendiri. Anak-anak zaman dulu yang senantiasa mengadakan eksplorasi ke hutan-hutan sudah tidak ada lagi. Mendapatkan High-score di online game menjadi jauh lebih menarik ketimbang eksplorasi harta karun di kebun-kebun dekat rumah. Keterampilan untuk membangun tenda dan menggunakan berbagai sandi dan simpul yang dulu saya anggap keren sudah dianggap ketinggalan zaman. Signifikansinya juga sudah berkurang karena anak-anak cenderung malas pergi ke alam liar dan berkurangnya hutan-hutan yang menarik untuk dikunjungi karena adanya penebangan liar dan pengubahan hutan-hutan dekat kota menjadi pemukiman. Kecuali ada kecelakaan pesawat parah dan anda terdampar di suatu pulau tanpa sinyal handphone mungkin keterampilan itu baru akan digunakan.
·         Kurangnya pemahaman tentang arti pramuka secara menyeluruh.
Memang kegiatan pramuka pada dasarnya adalah keterampilan di alam liar dan berbagai macam keterampilan fisik lainnya. Ya benar, untuk tingkat siaga dan penggalang. Harusnya penanaman nilai pramuka ini sudah ditanamkan dari sejak tingkat siaga bahwa pramuka nantinya juga akan meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan juga meningkatkan kesadaran sosial. Pramuka juga membantu sesama, mengadakan event-event dan juga melaksanakan bakti sosial. Hal ini yang rasanya kurang ditanamkan kepada anggota-anggota pramuka. Ketika Batam kemarin mendapat 'paketan' asap dari Riau saya bersama temen-temen Dewan Kerja se Kota Batam turun langsung kejalan untuk memberikan masker untuk para pengguna jalan. Sungguh pengalaman seorang pramuka yang sesungguhnya tidaklah hanya bermain tali-temali atau menyanyi saja.
·         Adanya banyak kegiatan lain yang lebih spesifik dalam meningkatkan keterampilan.
Pramuka, nama yang sungguh kurang menjual jika dibandingkan dengan Palang Merah Remaja yang jelas-jelas belajar Pertolongan Pertama atau Pecinta Alam yang jelas-jelas melakukan kegiatan memacu adrenalin seperti arung jeram dan panjat tebing. Pramuka memang menjual sesuatu yang menyeluruh. Mendidik anak-anak muda untuk menjadi seorang yang utuh secara jiwa,raga dan spiritual. Tidak hanya orang yang kuat secara fisik, tapi juga memiliki empati dan sifat rela menolong. Tapi kemampuan yang dibangun itu lebih cenderung kepada soft skill yang mungkin kurang terlihat wujud nyatanya. Tidak heran banyak orang tua atau anak-anaknya sendiri menganggap pramuka tidak lagi relevan dan enggan mengikuti kegiatan pramuka.
·         Tidak adanya sertifikasi dan pengakuan dari pihak terkait.
Sertifikasi yang didapat dari pramuka hanyalah dengan satu jahitan yang terdapat di baju yang menjadi TKU dan TKK. Tidak ada pencatatan khusus tentang siapa yang sudah menjadi pramuka tingkat apa dan dimana. Kebanyakan institusi (sekolah dan perusahaan) juga tidak menganggap pramuka sebagai suatu hal yang bisa dipandang lebih untuk mendaftar sekolah atau pekerjaan. Karenanya adanya pencatatan, sertifikasi dan quality assurancedari kegiatan pramuka mungkin akan meningkatkan minat anak-anak dan orang tua untuk mengikutsertakan anaknya dalam kegiatan kepramukaan ini.

PRAMUKA, MASIHKAH RELEVAN?
Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan pendapat saya mengenai pramuka. Masihkah pramuka relevan? Tentu saja, jawaban saya pramuka masih relevan. Harus dibantu dengan pembina-pembina yang kompeten sehingga semangat kepramukaan masih bisa disampaikan kepada anggota-anggotanya. Di zaman modern ini justru pramuka menjadi sangat penting apalagi di kota-kota. Kota-kota besar mulai menunjukkan kecenderungan adanya kehidupan individualistik dimana tidak adanya rasa peduli antar sesama dan kurangnya kesadaran sosial. Pramuka membantu anak-anak muda kembali menyelami nilai-nilai kemanusiaan dan persatuan. Membangun anak-anak muda untuk memiliki keterampilan dasar di alam liar (yang pasti jauh lebih sehat ketimbang bermain Xbox di kamar) dan juga membangun pribadi yang bersahaja justru malah sangat dibutuhkan oleh masyarakat modern zaman sekarang, dan yang harus kita syukuri adalah Pemerintah telah mengeluarkan Undang-undang no 12 tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA(benny,SU IV)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Visitor

Subscriber