Pages

Labels

Rabu, 04 September 2013

Haruskah Tawuran Menjadi "budaya"

Minggu-minggu belakangan ini sekolah kita sedang heboh dan gencar-gencarnya bermasalah dengan salah satu lembaga pendidikan swasta di kota kita, ada segelintir oknum yang memprovokasi sehingga masalah yang kecil berubah menjadi masalah yang terlalu dibesar-besarkan, sehingga bisa berakibat konflik antar pelajar yang sering kita kenal dengan tawuran.

Perilaku tawuran pelajar jika terjadi sangatlah mengganggu ketertiban dan keamanan lingkungan di sekitarnya bukan hanya itu tawuran juga mengakibatkan kerugian harta benda atau korban cedera tapi sudah merenggut puluhan bahkan ratusan nyawa melayang sia-sia.
Kita sering mendangar berita di televisi, tawuran antar pelajar sekolah tidak hanya terjadi di lingkungan atau sekitar sekolah saja, namun terjadi di jalan-jalan umum, tak jarang terjadi pengrusakan fasilitas publik. Penyimpangan pelajar ini menyebabkan pihak sekolah, guru dan masyarakat yang melihat pasti dibuat bingung dan takut bagaimana untuk mererainya, sampai akhirnya melibatkan pihak kepolisian. Hal ini tampak beralasan karena senjata yang biasa dibawa oleh pelajar-pelajar yang dipakai pada saat tawuran bukan senjata biasa. Bukan lagi mengandalkan "keterampilan" tangan, tinju satu lawan satu. Sekarang, tawuran sudah menggunakan alat bantu, seperti benda yang ada di sekeliling batu,kayu tak jarang banyak pelajar yang juga memakai senjata tajam layaknya film action di layar lebar dengan senjata yang bisa merenggut nyawa seseorang. Contohnya, samurai, besi bergerigi yang sengaja dipasang di sabuk, pisau, besi.
Penyimpangan seperti tawuran antar pelajar, menjadi kerusuhan yang dapat menghilangkan nyawa seseorang tidak bisa disebut sebagai kenakalan remaja, namun sudah menjadi tindakan kriminal. Yang menjadi pertanyaan, adalah bagaimana bisa seorang pelajar tega melakukan tindakan yang ekstrem sampai menyebabkan hilangnya nyawa pelajar lain hanya karena masalah-masalah kecil?
Tawuran antar pelajar bisa terjadi antar pelajar sesama satu sekolah, ini biasanya dipicu permasalahan kelompok, cenderung akibat pola berkelompok yang menyebabkan pengkelompokkan berdasarkan hal-hal tertentu. Misalnya, kelompok anak-anak nakal, kelompok kutu buku, kelompok anak-anak kantin, pengkelompokan tersebut lebih akrab dengan sebutan Gank. Namun, ada juga tawuran antar pelajar yang terjadi antara dua kelompok beda sekolah.
Contoh kasus dalam tawuran antar pelajar dapat disebabkan oleh banyak faktor, beberapa contoh di antaranya, yaitu:
Tawuran antar pelajar bisa terjadi karena ketersinggungan salah satu kawan, yang di tanggapi dengan rasa setiakawan yang berlebihan.


Penyebab terjadi nya tawuran:

1. Tawuran Antar Pelajar Akibat Rasa Setia Kawan yang Berlebihan

Rasa setia kawan atau lebih dikenal dengan sebutan rasa solidaritas adalah hal yang lumrah atau biasa kita temukan dalam kehidupan, misalkan dalam persahabatan rasa setiakawan akan menjadi alasan mengapa persahabatan bisa menjadi kuat. Ia bisa menjadi indah ketika ditempatkan dalam porsi yang pas dan seimbang.
Namun, rasa setia kawan yang berlebihan akan menyebabkan hal yang buruk, salah satunya adalah mengakibatkan tawuran antar pelajar. Mungkin dari kita pernah mendengar tawuran antar pelajar yang dipicu karena ketersingguhan seorang siswa yang tersenggol oleh pelajar sekolah lain saat berpapasan di terminal, atau masalah kompleks lainnya. Misalkan, permasalahan pribadi, rebutan perempuan, dipalak dan lain sebagainya.
Pemahaman arti sebuah persahabatan memang perlu dipahami oleh masing-masing individu pelajar itu sendiri. Tawuran antar pelajar yang diakibatkan karena rasa setiakawan harus segera dihentikan, karena hal ini akan memicu kawan-kawan yang lain untuk mendapatkan hak atau perlakuan yang sama pada waktu mengalami masalah.
Ini dapat menjadikan pelajar malas dalam menyelesaikan masalah dirinya sendiri, tanpa mau menyelesaikannya sendiri dan cenderung tidak berani bertanggung jawab. Menjadi ketergantungan dan akan menimbulkan dampak yang negatif bagi perkawanan itu sendiri.

2. Tawuran antar pelajar akibat sejarah permusuhan dengan sekolah lain

Kadang permasalahan tawuran antar pelajar dipicu pula dengan adanya sejarah permusuhan yang sudah ada dari generasi sebelumnya dengan sekolah lain, beredarnya cerita-cerita yang menyesatkan, bahkan memunculkan mitos berlebihan membuat generasi berikutnya, terpicu melakukan hal yang sama.
Contohnya, sebut saja sekolah A dengan sekolah B adalah musuh abadi, dimana masing-masing sekolah akan melakukan hal yang antipati terhadap sekolah lain. Biasanya, akan ada pelajar yang menjadi perbincangan, semacam tokoh bagi sekolahnya, karena kehebatannya pada waktu berkelahi.
Dalam permasalahan tawuran antar pelajar yang dipicu karena permasalahan ini, perlu adanya pendekatan khusus, yang memasukkan program kerja sama dengan sekolah tersebut. Peranan sekolah dan guru memegang peranan penting.
Ironisnya, sebuah pertandingan persahabatan. Misalnya, olahraga. Kadang memicu sebuah permusuhan dan perkelahian. Hal ini akhirnya menuntut kecerdasan dan ketelitian pihak penyelenggara dalam mengemas sebuah acara.

3. Tawuran Antar Pelajar Akibat Jiwa Premanisme

Premanisme bukan istilah yang asing lagi. Premanisme yang berasal dari kata “preman” adalah sebutan orang yang cenderung memakai kekerasan fisik dalam menyelesaikan permasalahannya. Kemenangan di ukur karena kekuatan fisiknya bukan intelektualitas. Premanisme bertolak belakang dengan jiwa seorang pelajar, yang dituntut kecerdasan berpikir, kecerdasan mengelola emosi, dll.
Jiwa premanisme dalam jiwa pelajar dapat dihilangkan karena dia tidak semerta merta muncul begitu saja, ia disebabkan oleh sesuatu hal. Oleh karenanya, kita perlu mengetahui faktor penyebab sikap premanisme dalam diri pelajar. Faktor di luar diri pelajar adalah faktor yang kental dapat mempengaruhi ke dalam. Beberapa contohnya adalah:
Tayangan-tayangan di televisi, baik film ataupun liputan berita yang menceritakan atau sengaja mengekspose tema-tema kekerasan dapat mempengaruhi psikis remaja.
Kekerasan yang terjadi di rumah. Kekerasan yang dimaksud bukan hanya individu pelajar saja yang menjadi korban kekerasan namun kekerasan yang terjadi pada satu anggota keluarganya, dapat mempengaruhi psikis individu. Hal ini yang akan menyebabkan trauma atau kekerasan beruntun yang diakibatkan karena menganggap kekerasan adalah hal yang wajar.


Dari ketiga faktor penyebab tersebut, kita bisa mendapatkan bayangan atau solusi yang terbaik seperti apa dan bagaimana melakukan proses penyelesaiannya. Walaupun permasalahan tawuran antar pelajar memang bukan hal sepele yang bisa langsung diselesaikan, namun diperlukan adanya proses berkelanjutan, kesadaran dan kerja sama dengan semua pihak, bukan hanya sekolah, orangtua, masyarakat dan penegak hukum, tapi juga kesadaran pemahaman pelajar sebagai seorang individu, sebagai generasi muda yang penuh dengan tanggung jawab.
Ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi dari paparan di atas, yaitu: “Pemahaman” bagaimana seorang pelajar disaat sedang mengalami pencarian identitas, cenderung sangat mudah labil. Dan kelabilan inilah yang ahirnya tawuran antar pelajar terjadi.Ada beberapa cara yang efektif untuk mencegah sebelum tawuran antar pelajar terjadi, misalkan dengan:
Membuat dan memfasilitasi ruang-ruang kegiatan yang positif, memberikan kebebasan berpendapat dan berekspresi dan tetap adanya kontrol dari pihak-pihak yang berkaitan khususnya orang-orang terdekat, mencoba lebih terbuka dan mengenali serta memberikan solusi yang positif ketika remaja sedang mengalami emosi.
Sikap optimis dan kepercayaan terhadap pelajar perlu ditumbuhkan kembali, sehingga suatu saat kita tidak akan mendengar lagi berita atau kabar mengenai kejadian tawuran antar pelajar di negeri kita ini, yang ada kita bangsa Indonesia dipenuhi kabar berita tentang pelajar-pelajar yang produktif, kritis, mampu menjadi juara dalam berbagai bidang, baik berupa kompetisi pengetahuan dan ilmu pengetahuan.
Sudah saatnya generasi muda membuktikan potensi dalam dirinya, dan sudah menjadi tugas kewajiban orang tua, sekolah, masyarakat dan pihak-pihak yang terkait untuk mencegah terjadinya bentuk-bentuk penyelewengan pelajar, terutama permasalahan yang membuat was-was menjadi sebuah tindakan kriminal, tawuran antar pelajar

Mari kita renungkan masih haruskah tawuran menjadi "budaya" ? kayaknya udah gak jaman deh.. (benny, SU IV)



Senin, 02 September 2013

Pramuka, Antara Kurangnya Minat dan Modernitas

APA ITU PRAMUKA?
Apa sesungguhnya pramuka itu dan untuk apa didirikan. Menurut Wikipedia, Pramuka atau yang disebut dengan Scout Movement adalah gerakan pemuda sedunia yang dimaksudkan untuk mendukung anak-anak muda dalam perkembangan fisik, mental dan spiritualnya sehingga mereka dapat melakukan membangun masyarakat. Pramuka dimulai sejak tahun 1907 dan diprakarsai oleh Robert Baden-Powell, seorang letnan jenderal Inggris. Kegiatan pramuka ditekankan pada kegiatan outdoor yang meliputi berkemah, keterampilan dari kayu, keterampilan dalam air, mendaki gunung dan olahraga. Semua anggota pramuka harus menaati Scout Promise and Law. yang setara dengan Tri Satya dan Dasa Dharma di Gerakan Pramuka Indonesia.
Gerakan pramuka masuk ke Indonesia semenjak tahun 1912 yang dibawa oleh bangsa Belanda. Awalnya organisasi pramuka pertama bernama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda). Kemudian, para pemimpin nasional pun mulai membentuk organisasi pramuka untuk menjadi kader pergerakan nasional. Istilah Padvindery pun dilarang dan munculah istilah Pandu atau Kepanduan. Pada tahun 1961, dikarenakan 80% penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75% adalah petani maka Kwarnas (Kwartir Nasional) Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pada saat itu, yang menjabat sebagai Kepala Kwarnas adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang kemudian dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia.
Berbeda dengan Scout Movement di luar negeri yang memisahkan antara Boy Scout (laki-laki) dan Girl Guide (perempuan), untuk Indonesia, pramuka laki-laki dan perempuan berada di wadah yang sama hanya dengan nomor gugus depan yang berbeda saja. Gugus depan ganjil adalah gugus depan laki-laki sedangkan gugus depan genap adalah gugus depan perempuan. Di luar negeri, pramuka di bagi berdasarkan umur dengan nama yang berbeda (Cub Scout, Boy Scout, Rover Scout) di Indonesia, tingkatan umur dibedakan dengan tingkatan pramuka berupa siaga, penggalang, penegak dan pandega.
Aturan dasar dan kompetensi yang harus dimiliki seorang pramuka tertulis dalam Pancasila, Tri Satya dan Dasa Dharma (untuk penggalang,penegak dan pandega):
TRI SATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
·         Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila.
·         Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
·         Menepati Dasa Darma.
DASA DHARMA
Pramuka itu :
1.    Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.    Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3.    Patriot yang sopan dan kesatria
4.    Patuh dan suka bermusyawarah
5.    Rela menolong dan tabah
6.    Rajin, trampil dan gembira
7.    Hemat, cermat dan bersahaja
8.    Disiplin, berani dan setia
9.    Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10.  Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional, bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi spiritual, social, intelektual dan fisiknya, agar mereka bisa:
1.    Membentuk, kepribadian dan akhlak mulia kaum muda
2.    Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda
3.    Meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjadi calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan.


MODERNITAS DAN KURANGNYA MINAT AKAN PRAMUKA
 Sekarang, mari kita masuk kepada isu utama tentang berkurangnya minat pemuda-pemudi akan kegiatan kepramukaan seiring dengan berkembangnya zaman. Modernitas juga seakan sudah menelan asyiknya kegiatan pramuka. Dengan Pramuka saya sendiri bisa bertemu dengan orang Papua,Jogja,Singapura,Malaysia kesempatan yang sangat langka, jika saya anak saudagar mungkin saya tinggal beli tiket lalu pergi kesana, namun melalui Pramuka tak sepeserpun uang saya keluar namun saya bisa bertemu,bercerita,bergurau tawa dengan mereka kan lumayan nambah temen...
Menurut saya juga, generasi zaman sekarang cenderung manja dan tidak bisa dilepas seandainya ada keadaan darurat. Saya yang sejak kecil terbiasa tidur di tenda dan lantai, tidak punya masalah ketika harus berpergian sana-sini dan harus tidur di kondisi apapun. Banyak teman saya yang menurut saya terlalu manja yang harus tidur di atas kasur atau tidak bisa tidur di kendaraan. Lucunya lagi, anak-anak zaman sekarang terlalu bergantung pada teknologi. 
Sejujurnya menurut data sensus tiga tahunan WOSM (World Organization of Scout Movement) 2010, Indonesia masih menjadi negara dengan jumlah pramuka tertinggi sedunia yaitu sejumlah 17,100,000 orang.
Menurut pengamatan saya dan beberapa pendapat teman-teman, kurangnya minat anak-anak muda zaman sekarang akan pramuka disebabkan oleh beberapa hal :
·         Pramuka hanyalah ajang menyanyi dan main tali temali.
Yup, ini pendapat banyak orang mengenai keadaan pramuka zaman sekarang. Banyak sekali sekolah-sekolah yang mengadakan kegiatan ekstra-kurikuler pramuka namun dengan pembina yang kurang kompeten. Hal ini mengakibatkan kegiatan yang ada tidak lagi berdasarkan pada kompetensi yang tertulis di SKU tapi hanyalah kegiatan senang-senang dan bermain dengan alam. Pramuka sesungguhnya mengajarkan KETERAMPILAN yang tidak diajarkan di sekolah seperti morse, semaphore, sandi dan juga P3K , tidak hanya itu sebenarnya dalam lagu pramuka ada sebuah semangat,pelajaran yang seharusnya bisa di petik peserta didik
·          Kurangnya semangat para pembina dan orang tua untuk membawa anak didik ke ‘alam liar’.
Kebanyakan orang tua jaman sekarang sangat ‘over-protective’ terhadap anak-anaknya. Orang tua jarang membiarkan anaknya untuk pergi berkemah dalam kelompok dan sangat takut anaknya nanti akan sakit karena tidur di luar selama beberapa hari. Beruntung saya memiliki orang tua yang tidak seperti itu.
·         Tidak perlunya keterampilan di alam liar karena bantuan alat-alat modern.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, di zaman modern ini, anak-anak cenderung malas pergi keluar dan mencari petualangan di luar rumah. Adanya PlayStation, Nintendo Wii, PC membuat anak-anak merasa senang terkurung di rumahnya sendiri. Anak-anak zaman dulu yang senantiasa mengadakan eksplorasi ke hutan-hutan sudah tidak ada lagi. Mendapatkan High-score di online game menjadi jauh lebih menarik ketimbang eksplorasi harta karun di kebun-kebun dekat rumah. Keterampilan untuk membangun tenda dan menggunakan berbagai sandi dan simpul yang dulu saya anggap keren sudah dianggap ketinggalan zaman. Signifikansinya juga sudah berkurang karena anak-anak cenderung malas pergi ke alam liar dan berkurangnya hutan-hutan yang menarik untuk dikunjungi karena adanya penebangan liar dan pengubahan hutan-hutan dekat kota menjadi pemukiman. Kecuali ada kecelakaan pesawat parah dan anda terdampar di suatu pulau tanpa sinyal handphone mungkin keterampilan itu baru akan digunakan.
·         Kurangnya pemahaman tentang arti pramuka secara menyeluruh.
Memang kegiatan pramuka pada dasarnya adalah keterampilan di alam liar dan berbagai macam keterampilan fisik lainnya. Ya benar, untuk tingkat siaga dan penggalang. Harusnya penanaman nilai pramuka ini sudah ditanamkan dari sejak tingkat siaga bahwa pramuka nantinya juga akan meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan juga meningkatkan kesadaran sosial. Pramuka juga membantu sesama, mengadakan event-event dan juga melaksanakan bakti sosial. Hal ini yang rasanya kurang ditanamkan kepada anggota-anggota pramuka. Ketika Batam kemarin mendapat 'paketan' asap dari Riau saya bersama temen-temen Dewan Kerja se Kota Batam turun langsung kejalan untuk memberikan masker untuk para pengguna jalan. Sungguh pengalaman seorang pramuka yang sesungguhnya tidaklah hanya bermain tali-temali atau menyanyi saja.
·         Adanya banyak kegiatan lain yang lebih spesifik dalam meningkatkan keterampilan.
Pramuka, nama yang sungguh kurang menjual jika dibandingkan dengan Palang Merah Remaja yang jelas-jelas belajar Pertolongan Pertama atau Pecinta Alam yang jelas-jelas melakukan kegiatan memacu adrenalin seperti arung jeram dan panjat tebing. Pramuka memang menjual sesuatu yang menyeluruh. Mendidik anak-anak muda untuk menjadi seorang yang utuh secara jiwa,raga dan spiritual. Tidak hanya orang yang kuat secara fisik, tapi juga memiliki empati dan sifat rela menolong. Tapi kemampuan yang dibangun itu lebih cenderung kepada soft skill yang mungkin kurang terlihat wujud nyatanya. Tidak heran banyak orang tua atau anak-anaknya sendiri menganggap pramuka tidak lagi relevan dan enggan mengikuti kegiatan pramuka.
·         Tidak adanya sertifikasi dan pengakuan dari pihak terkait.
Sertifikasi yang didapat dari pramuka hanyalah dengan satu jahitan yang terdapat di baju yang menjadi TKU dan TKK. Tidak ada pencatatan khusus tentang siapa yang sudah menjadi pramuka tingkat apa dan dimana. Kebanyakan institusi (sekolah dan perusahaan) juga tidak menganggap pramuka sebagai suatu hal yang bisa dipandang lebih untuk mendaftar sekolah atau pekerjaan. Karenanya adanya pencatatan, sertifikasi dan quality assurancedari kegiatan pramuka mungkin akan meningkatkan minat anak-anak dan orang tua untuk mengikutsertakan anaknya dalam kegiatan kepramukaan ini.

PRAMUKA, MASIHKAH RELEVAN?
Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan pendapat saya mengenai pramuka. Masihkah pramuka relevan? Tentu saja, jawaban saya pramuka masih relevan. Harus dibantu dengan pembina-pembina yang kompeten sehingga semangat kepramukaan masih bisa disampaikan kepada anggota-anggotanya. Di zaman modern ini justru pramuka menjadi sangat penting apalagi di kota-kota. Kota-kota besar mulai menunjukkan kecenderungan adanya kehidupan individualistik dimana tidak adanya rasa peduli antar sesama dan kurangnya kesadaran sosial. Pramuka membantu anak-anak muda kembali menyelami nilai-nilai kemanusiaan dan persatuan. Membangun anak-anak muda untuk memiliki keterampilan dasar di alam liar (yang pasti jauh lebih sehat ketimbang bermain Xbox di kamar) dan juga membangun pribadi yang bersahaja justru malah sangat dibutuhkan oleh masyarakat modern zaman sekarang, dan yang harus kita syukuri adalah Pemerintah telah mengeluarkan Undang-undang no 12 tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA(benny,SU IV)

Jumat, 12 Juli 2013

Peranan Pramuka bagi Nusa dan Bangsa

Beranjak dengan latar belakang sejarah. Gerakan pramuka telah lahir pada tahun 1961. Dengan latar belakang inilah, dimana orang perlu mengkaji kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun enam puluhan. Sejumlah kepanduan di Indonesia sangat banyak jumlahnya menjadikan tidak sepadan dengan jumlah seluruh anggota kepanduan itu.

Maka timbullah peraturan pada masa perintisan. Dengan keluarnya Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960 tentang rencana pembangunan nasional semesta berencana. Dalam ketetapannya itu ditemukan pasal 330.C, yang mengatakan bahwa dasar pendidikan dibidang kepanduan adalah Pancasila dan seterusnya.

Untuk itu Presiden selaku mandataris MPRS, Ir. Soekarno pada tanggal 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia di Istana Negara Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitasnya pendidikannya harus diganti, seluruh organisasi kepanduannya yang ada dilebur menjadi satu kemudian disebut dengan Praja Muda Karana (Pramuka). Kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 tahun 1961 tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka. Gerakan pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961. Kemudian pada tanggal tersebut dijadikan sebagai Hari Pramuka.

Manfaat Pramuka

Terkait pembangunan karakter, sejumlah hal yang harus diperhatikan, dikembangkan dan diolah. Pramuka membangun akhak anak bangsa yang baik, berbudi pekerti, berpikir positif, tangguh, percaya diri tetapi tidak takabur, disiplin, inovatif dan rukun serta memiliki kesetiakawanan. Betapa pentingnya gerakan pramuka, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini. Ada tiga pilar utama menuju bangsa yang maju yang berkaitan langsung dengan gerakan pramuka adalah membangun pradaban yang mulia. Salah satu hal yang penting dalam membangun pradaban bangsa yang mulia adalah membangun karakter. Pembangunan karaketr itu bisa dilakukan didalam gerakan pramuka dengan berjenis latihan dan keterampilan yang dimiliki.

Sebagai organisasi sosial gerakan pramuka menitik beratkan pada pembinaan mental dan disiplin yang tinggi kepada para anggotanya. Pramuka terbukti mampu melahirkan generasi-generasi muda atau tunas-tunas bangsa yang tangguh dan bertanggung jawab. Olih karenanya gerakan pramuka harus terus ditumbuhkan dan dikembangkan dikalangan anak dan kaum muda. Gerakan pramuka adalah mendidik anak dan kaum muda agar berwatak dan berkepribadian luhur serta memiliki jiwa bela negara yang andal. Pendidikan pramuka berperan sebagai komplemen dan suplemen terhadap pendidikan formal. Untuk mencapai maksud tesebut dilaksanakan kegiatan kepramukaan melalui proses pendidikan yang menyenangkan dengan menggunakan prinsip dasar dan metode kepramukaan. Gerakan pramuka sangat baik dalam pembentukan ''human character building'' (pembentukan karakter manusia) yang terbukti mampu menciptakan insan yang mandiri dan bertanggung jawab. Untuk mewujudkan semuanya itu agar tiap-tiap jenjang pendidikan memasukkan pendidikan gerakan pramuka diantaranya bisa dimasukkan dalam pendidikan pengembangan diri, ekstrakurikuler atau yang sejenisnya. Dikatakan juga gerakan pramuka mencakup seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara yang tertuang dalam Dasar Dharma Pramuka.

Manfaat Kegiatan

Manfaat kegiatan pramuka kalau dilihat dari sudut pandang kesehatan, kegiatan pramuka bisa merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak. Bahkan gerakan pramuka dijadikan alat guna menumbuhkan rasa percaya diri anak.

Kegiatan Melatih Kerjasama Kelompok
Dalam merangsang anak, program-program kegiatan pramuka harus relevan dan disesuaikan dengan minat-bakat. Dan juga dalam kegiatannya menyelipkan kegiatan spiritual, hal itu dapat dilakukan dengan mengundang pakar atau tokoh-tokoh spiritual pada hari-hari suci tertentu, untuk penyegaran rohaninya. Dengan harapan anak didik tidak hanya fisiknya saja yang terbangun atau berkembang, namun juga rohaninya yang ikut terbangun atau berkembang.

Menerapkan program pramuka pada pengembangan diri bukan hanya sebagai pelengkap semata, agar gerakan pramuka dapat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar anak.

Pramuka sebagai salah satu wadah positif untuk membangkitkan rasa percaya diri anak. Dalam pramuka anak akan mendapatkan dua hal, yakni belajar berorganisasi dan melakukan beragam outdor maupun indor. Kegiatan ini bisa merangsang kemampuan afektif, kognotif dan psikomotor. Hal ini bisa merangsang pertumbuhan otak kanan dan otak kiri anak didik.

Pramuka dapat mengajarkan anak bisa menyelesaikan masalah, dalam salah satu kegiatannya umpamanya ada aktivitas mencari jejak. Otak kanan anak dan makin berkembang karena dituntut untuk memiliki ide kreatif agar jejak bisa ditemukan. Kegiatan pramuka juga sarat akan aktivitas tolong-menolong. Ini bermanfaat kemampuan afektif anak.

Tegaknya Disiplin

Baris-bebaris adalah kegiatan untuk melatih disiplin
dan diajarkan sejak dini di Pramuka
Dalam kegiatan pramuka membentuk anak-anak menjadi pribadi yang disiplin dalam segala bidang. Tegaknya disiplin ini dapat diterapkan dalam bidang baris berbaris. Dalam kegiatan ini mental dan fisik anak benar-benar disiapkan. Dengan bekal mental dan fisik yang kuat mereka mampu memfilter mana yang baik untuk mereka yang mana dapat menyelamatkan dirinya disamping menegakkan disiplin anak dapat belajar mencintai lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat tanaman di sekolah. Penanaman sikap ini tercermin dalam ajaran Tri Satya dan Dasa Dharma yaitu cinta alam dan kasih sayang pada lingkungan.

Masa Orientasi Siswa

Masa Orientasi Siswa (MOS) adalah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan di sekolah guna menyambut kedatangan siswa baru. MOS dijadikan sebagai ajang untuk melatih ketahanan mental, disiplin dan mempererat tali persaudaraan. MOS juga sering dipakai sebagai sarana perkenalan siswa terhadap lingkungan baru di sekolah tersebut. Baik itu perkenalan dengan sesama siswa baru, kakak kelas, guru hingga karyawan lainnya di sekolah itu.

Tak terkecuali pengenalan berbagai macam kegiatan yang ada dan rutin dilaksanakan di lingkungan sekolah. Namun seringkali menjadi momok bagi para siswa baru, karena selalu ada imej tindakan kekerasan fisik di dalamnya. Namun, berbeda dengan sekolah kita yang mengunakan konsep edukatif dalam MOS yang lebih ramah. MOS yang dilakukan pada tanggal 1-4 July dengan diikuti sekitar 200 siswa/i baru dilaksanakan dengan berbagai rangkaian acara seperti pengenalan tentang sekolah, pemberian materi dari pihak Bea dan Cukai Batam, bahaya HIV, keamanan berlalu lintas oleh Satlantas Polri
Diskusi dalam kelompok

Kegiatan Dinamika Kelompok di Pantai
MOS di SMK MHS sangat berbeda karena tidak ada unsur kekerasan didalam nya "Kekerasan tidak layak disuguhan kepada siswa-siswi baru. Ada banyak cara untuk mengajarkan kedisiplinan," kata Yuni Kartika President Student Union SMK MHS, Kegiatan MOS yang ramah pun membuat para siswa baru tak dilanda rasa takut. "Saya tidak pernah dikerasi, semuanya seru dan baik hati,” ujar Bryan, salah satu siswa baru.

3 hari kegiatan MOS ini berlangsung di dalam lingkungan sekolah dan 1 ahri berada di pantai, dihari terakhir ini lah sebanyak 200 siswa baru di SMK ini memang diajak untuk mengisi kegiatan dengan permainan yang bersifat "fun" dan unik.
Salah satu panitia MOS, Bany Sentosa menekankan, salah satu poin MOS adalah pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru. “Sebagai kesempatan untuk memperkenalkan seluk beluk sekolah. Dan seharusnya memang tidak dengan cara kekerasan memberikan pembinaan kepada siswa-siswi baru. terlebih jika masih harus saling mengerasi,” ujarnya. (Benny Journalist Council SU 4)

Kamis, 06 Desember 2012

Tips Menghadapi Ujian mu...

Sebagai seorang pelajar pasti akan selalu dihadapi dengan yang namanya ujian/ulangan/test, baik tes menjawab pertanyaan guru, ulangan harian, ujian akhir, atau pun tes masuk perguruan tinggi negeri. Jangan takut dan bosan dengan namanya ujian karena ujian merupakan sebuah ukuran untuk melihat kemampuanmu dalam menghadapi materi pelajaran di sekolah, atau dalam melakukan tugas – tugas tertentu.

Dalam mengerjakan soal ujian tentunya kamu tidak cukup mengandalkan hapalan yang kamu miliki. Sukses atau gagalnya ujian yang kamu hadapi tergantung dari persiapan fisik maupun mentalmu. Selain itu, strategi yang kamu pilih untuk menyelesaikan soal juga menjadi kunci sukses atau tidaknya dalam mengerjakan tes atau ujian.

Nah, ada beberapa tips yang mungkin dapat membantu kamu dalam menghadapi ujian. Simak dengan baik tips-tips di bawah ini dan coba praktekkan ! Dalam menghadapi ujian yang harus kamu lakukan adalah :

1.  Siapkan peralatan ujian dengan baik

Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan seperti pensil, pulpen, kalkulator, jam (tangan), penghapus, tip – ex, penggaris, dan lain – lain. Perlengkapan ini akan membantu kamu tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.

2.  Datanglah lebih cepat sebelum ujian dilaksanakan

Dengan dating lebih awal (minimal 15 menit sebelum ujian dilaksanakan), kamu akan punya waktu untuk mempersiapkan mental dan fisik kamu yang akhirnya akan membantumu untuk lebih berkonsentrasi selama mengerjakan ujian.

3.  Tenang dan percaya diri

Sebelum mengerjakan ujian biasakan untuk berdo’a. Dengan berdo’a kamu akan lebih tenang dan percaya diri. Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia akan mengerjakan ujian dengan baik.


4.  Jangan tegang santailah dalam mengerjakan setiap ujian

Jika kamu tegang saat ujian, maka akan merusak konsentrasimu. Santai saja dan pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian.

5.  Baca perintah soal dan preview soal – soal ujianmu dahulu
Sebelum mulai mengerjakan ujian janganlah terpancing untuk langsung melihat soal dan mengerjakan soal, bacalah perintah soal ujian dengan baik dan tidak terburu – buru. Sebab seringkali perintah untuk menjawab tidak sesuai dengan ujian yang lainnya. Tandai kata – kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing – masing soal. Ketika kamu membaca soal – soal, catat juga ide – ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.

6.  Seleksi soal terlebih dahulu

Seleksi soal maksudnya adalah seleksilah soal yang kamu anggap mudah untuk dapat dikerjakan terlebih dahulu, kemudian baru mengerjakan soal – soal yang sulit. Soal yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya dan soal yang memiliki nilai terkecil juga dikerjakan terakhir. Hal ini akan membantumu mengurangi pemborosan waktu menjawab.

7.  Metode menjawab soal

Biasanya ada dua tipe soal pada ujian yang akan kamu hadapi. Oleh karena itu kamu harus bisa membuat strategi dalam menjawab.
a.  Soal – soal pilihan ganda

Langsung abaikan jawaban yang kamu anggap salah. Apabila digunakan hukuman pengurangan nilai pada jawaban yang salah, jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu ragu dengan jawabanmu tersebut. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin atas koreksi yang kamu lakukan. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai atau ketika tidak adapilihan jawaban yang dapat kamu abaikan.

b.  Soal ujian essai

Pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis. Buatlah kerangka jawaban singkat untuk essai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis. Usahakan untuk menuliskan secara langsung poin pertama dari jawaban sehingga jawabanmu tidak akan melenceng kemana – mana. Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf – paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin – poin utama secara mendetail.

8.  Baca kembali

Hindari keinginan untuk meninggalkan kelas dengan segera setelah kamu menjawab semua soal – soal ujian. Bacalah kembali dengan teliti jawaban yang sudah kalu tulis, cek ejaan, struktur bahasa, dan tanda baca pada bagian jawaban soal essai sehingga jika ada kekurangan kamu akan dapat segera memperbaiki.

9. Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Belajar pada saat paling mood, meski sebentar akan tahan lama di memori. Itu sebagian saran dari temanku, tapi kapan mood belajar itu muncul? Hmmmm bisa jadi mood itu baru muncul saat Ujian Nasional telah usai, ha ha bisa kacau kalau kayak gini. :)

Solusinya kita harus menciptakan mood untuk belajar. Caranya? Dulu waktu kita pertama kali belajar naik sepeda, meskipun terjatuh berkali-kali kita tidak pernah menyerah, sampai akhirnya kita lihai menaikinya. Pada saat seperti itu, apakah kita ngerasa sedang belajar? Ya, tapi apakah kita bosan untuk mencoba dan terus mencoba sampai bisa? Tidak, yups itu jawabannya, ciptakan suasana belajar yang mengasyikkan, menyenangkan, bila perlu jalan-jalan sambil baca buku, memancing sambil belajar teorema pytaghoras etc. Lakukan hobimu dan selingi dengan belajar, pasti lebih asyik dan bermakna

10. Jaga kesehatan

Tentunya hal pertama adalah menjaga kondisi badan. Bagaimana mau belajar jika badan kita sakit, loyo, kurang gairah de el el. Kesehatan itu mahal sob, coba bayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan jika kita berobat kedokter, atau berapa kerugian yang ditimbulkan jika badan kita loyo, gak bergairah dan lemes... masa depan yang akan jadi taruhannya.

So. mulai sekarang jagalah kesehatan kamu, bisa dengan berolah raga secara teratur, lari pagi setelah sholat shubuh sambil ngecengin cewek cewek cantik dipinggir jalan, atau apapun itu. Dengan sendirinya gairah belajar kamu akan meningkat.

11. Ikuti program pembelajaran disekolah dengan baik

Jika badan kita sehat, penuh semangat, maka hidup kita akan dipenuhi dengan gairah dan kebahagiaan. Dalam mengikuti program pembelajaran di sekolah pun lebih bersemangat.

Terkadang, terlalu banyak program belajar yang dicanangkan sekolah justru membuat kita merasa bosan, hmmm gimana nih? yups kuncinya adalah kondisi badan dan pola pikir di otak kita. perbaiki pola pikir dan jaga selalu kesehatan. Think different sob !!

12. Persiapkan diri dengan banyak berlatih dengan soal

Dari tahun ke tahun, yang namanya ujian nasional ya seperti itu, soalnya pun tidak jauh berbeda. Untuk itu banyak banyaklah berlatih soal, pahami setiap bentuk soal. Pada dasarnya yang berbeda hanyalah susunan kalimatnya saja, konsepnya tetap sama. Satu konsep kamu kuasai, insya Allah soal seperti apapun akan mudah kamu hadapi.

13. Buat jadwal belajar mulai sekarang, dan fokuslah pada satu hal

Yang ini juga ga kalah penting sob, suatu hal yang terstruktur dan terpola secara rapi maka hasilnya juga akan memuaskan. Sebagai contoh jadwal harian yang pernah aku buat, hari senin belajar bahasa Indonesia, hari selasa khusus belajar matematika, hari rabu mempelajari sains/ipa (biologi, fisika, kimia), hari kamis belajar bahasa inggris, dan seterusnya.

Sisakan waktumu cukup satu jam perhari untuk fokus belajar satu mata pelajaran. Dan sisanya kamu bisa bermain sepuasnya sebagai hadiah dari belajarmu, insya Allah jika kamu konsisten dengan jadwal yang sudah kamu buat, hasilnya pasti dahsyat :D.

14. Belajar kelompok, bahas soal saling bantu

Kadang kala, belajar sendiri tidak selalu menyenangkan, jika kamu tipe orang yang suka belajar bareng, mungkin tips ini cocok buat kamu, pahamilah diri sendiri dan lakukan kemauanmu sendiri, dengan begitu kamu akan menikmati belajar, lebih enjoy dan ga ada rasa terpaksa.

15. Tutup dengan do’a

Sebagaimana kamu berdo’a untuk memulai mengerjakan ujian, berdo’alah juga setelah selesai mengerjakan. Semoga apa yang sudah kamu kerjakan benar dan mendapat nilai yang baik.
(benny/net)

Senin, 26 November 2012

Guru....


Terpujilah wahai engkau Ibu Bapak guru, namamu akan selalu hidup dalam sanubariku, semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku, s'bagai prasasti trima kasih tuk pengabdianmu, Engkau bagai pelita dalam kegelapan, engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan, Engkau  patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa. Inilah sepenggal kalimat indah yang selalu kita dengarkan pada Hari Guru yang jatuh pada tanggal 25 November setiap tahunnya.
Guru.. Guru.. Guru.. apa lagi ya ? pahlawan tanpa tanda jasa ? Guru itu pahlawan ? Guru itu agen perubahan ? banyak kata yang dapat dilukisan sosok seorang guru.
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Sebab, guru memberikan segudang ilmunya kepada kita semua. Namun, ia tidak mengharapkan imbalan berupa apapun. Guru adalah sebuah profesi yang sungguh mulia, karena telah memberi jasa sangat besar. Kira-kira kalau didefinisikan dengan angka seberapa besarnya jasa guru ? Ayo coba kita bayangin, Pasti banyak banget. Tapi, bagaimana kalau ada guru yang pemarah/killer ? Eits, sabar dulu jangan berfikir guru itu jahat, Guru killer itu adalah guru yang peduli dan sayang kepada anak-anak muridnya. Ya tentu, Guru killer itu marah karena memperhatikan tingkah laku nakal kita. Jadi, guru killer adalah guru yang perhatian.

Menjadi seorang guru bukanlah masalah warisan nasib atau keluarga, ini adalah pekerjaan yang sangat butuh tanggung jawab dalam membentuk karakter manusia. Guru harus mampu memfasilitasi pembelajaran pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap untuk memenuhi kebutuhan pendidikan para siswanya. Guru dan pendidikan merupakan dua hal yang erat hubungannya. Keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh peran guru, lingkungan, kebijakan pemerintah dan instrumen lainnya. Guru memang bukan satu-satunya elemen penentu keberhasilan pendidikan, namun tidak berlebihan apabila dikatakan guru adalah kunci utama pendidikan.
Suatu negara bisa dikatakan maju apabila negara tersebut memiliki taraf pendidikan yang tinggi , Guru adalah ujung tombak pendidikan, tanpa guru ? maka tidak ada pengetahuan, para Ibu Bapak guru telah banyak berkontribusi bagi Pemerintah dalam mengurangi kebodohan masyarakat.
Tema peringatan Hari Guru Nasional tahun 2012 dan HUT ke-67 PGRI adalah “Memacu Professionalisasi Guru melalui Peningkatan Kompetensi dan Penegakan Kode Etik”. Dengan demikian keberadaan dan peran guru sangat menentukan keberhasilan mutu sistem dan hasil pendidikan  yang bermutu dan berkwalitas karena hakekat pendidikan itu adalah berlangsung seumur hidup, bersifat semesta dan menyeluruh.
Guru pada zaman sekarang telah dilengkapi fasilitas yang sudah lebih dari cukup, seharusnya kualitas mengajar harus lebih maksimal lagi , tidak seperti zaman dulu yang dimana meskipun para guru harus berjalan cukup jauh untuk sampai ke tempat mengajar sangat jauh dan hanya dengan mengayuh sepeda, tetapi itu tidak me ngurangi semangat  perjuangan sebagai  guru. Dan perlu diingat  kembali  bahwa perjuangan  mereka itu tanpa bayaran maupun imbalan dari pihak manapun. Semoga di Hari Guru ke 67 ini kualitas pendidikan akan lebih baik lagi.(benny)

Selasa, 20 November 2012

Opini Tentang Pendidikan Di Indonesia

Artikel kiriman siswa : Chellina Zahria Oktavia

Menurut saya tentang pendidikan di Indonesia yaitu, masih kurang baik. Sebagaimana pendidikan itu sendiri mempunyai makna sebagai bekal untuk menuju hal-hal yang lebih baik bagi setiap orang. Pendidikan mencakup semua aspek penting dalam diri tiap individu khususnya aspek kepribadian. Aspek-aspek pendidikan yang berpengaruh dalam kehidupan tiap individu yakni, kecerdasan, keagamaan, akhlak, bermasyarakat, keterampilan, pengembangan potensi dan juga berbangsa dan bernegara.
Mengapa saya menyebutkan bahwa pendidikan di Indonesia masih kurang baik? Karna tidak semua sekolah memenuhi standar pendidikan. Dan masih banyak anak-anak di Indonesia yang belum merasakan pendidikan yang layak dan bahkan putus sekolah. Dan di Indonesiapun ada istilah “suap-menyuap”, “beli nilai” dan bahkan ijasah pun bisa dibeli di Indonesia.
Atap sekolah bocor = tidak sekolah kalau hujan ?
Di Indonesia, sangat banyak sekolah yang tidak layak untuk dipakai sebagai tempat belajar atau untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Karena tidak adanya bantuan dari pemerintah setempat. Pemerintahan di Indonesia juga kurang memperhatikan sekolah-sekolah dipelosok-pelosok negri yang kita cintai ini. Keadaan sekolah ini sangat memprihatinkan. Dimana banyak anak-anak di Indonesia yang kurang mampu, namun mempunyai semangat belajar yang tinggi. Lagi-lagi karna masalah ekonomi, yang membuat pendidikan mereka terhambat, sehingga mereka sering terganggu dalam proses belajar mengajarnya karena tempat yang tidak layak dan sangat mengganggu. Seperti misalnya atap yang bocor saat hujan, atau bahkan banjir. Bagaimana bisa pemerintah kita tidak menyadari keadaan pendidikan di Indonesia yang sangat memprihatinkan ini, sedangkan sangat sering siaran televisi menyiarkan berita tentang pendidikan.
Semua karna UANG. Tanpa uang, pemerintahan tak akan jalan. Tanpa uang, pemerintahan tak akan bergerak. Tanpa untung timbal balik juga pemerintah akan “BUTA”. Itulah, kurangnya pendidikan akhlak, banyak terjadi korupsi. Bahkan mungkin juga korupsi uang dana bantuan sekolah. Semua pihak atau kalangan bawah merasa dirugikan karena adanya korupsi. Korupsi sangat mencoreng moral aspek pendidikan.
Kita sebagai manusia, pastilah memiliki cita-cita. Dan dari sekolahlah kita memulai untuk belajar agar bisa menggapai cita-cita kita. Kita mulai belajar dan mendapat ilmu dan juga ijasah, surat yang paling dibutuhkan di masa depan kita, khususnya dalam berkarir. Dan lagi-lagi karna UANG, orang yang tidak memenuhi pendidikanpun bisa mendapat ijasah hanya dengan “membeli”. Sangan memalukan bukan? Bukan hanya ijasah, nilai-nya pun bias dibeli. Dan yang sangat tidak adil bagi masyarakat bawah adalah orang yang dengan mudah dan hidup lebih dari cukup yang bisa membeli ijasah beerta nilai-nilainya, bisa mendapat jabatan yang tinggi dengan upah gaji yang memuaskan pula. Tapi bagaimana dengan masyarakat kalangan bawah, yang hanya bermodalkan niat dan pendirian yang kokoh untuk mencapai pendidikan yang tinggi, yang belum terjamin masa depannya, kehidupan karirnya untuk mendapatkan kedudukan selayak usaha dan keahlian yang mereka punya. Semua sangat tidak adil. Masih adakah kesempatan untuk masyarakat kalangan bawah? SATU BANDING SEJUTA. Sekarang di Indonesia, kebanyakan bukan masalah yang paling utama, yaitu SKILL, namun seberapa besar uang “sogokan” nya.
Andai saja pemerintahan kita jauh lebih tegas pastilah tidak aka nada yang merasa dirugikan. Coba bayangkan resiko yang harus ditanggung pemerintahan itu sendiri kedepannya. Ya, semua karena sudah terlena dengan UANG. Kurangnya aspek pendidikan keagamaan, akhlak dan berkehidupan bermasyarakat.
Kembali ke masyarakat kalangan bawah, banyak anak-anak di Indonesia yang tidak bersekolah karna tidak memiliki biaya. Mereka menghabiskan hari-hari mereka untuk mencari uang, yang seharusnya dilakukan orangtua mereka. Mereka kebanyakan mencari uang dijalanan, dan bahkan ada juga yang bekerja sebagai tukang angkut, yang biasanya bebannya sangat berat, pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh orang dewasa. Sangat menyedihkan mengetahui mereka masih anak-anak dibawah umur, yang seharusnya mereka menerima pelajaran disekolah atau bermain dengan teman-temannya. Siapakah yang harus bertanggung jawab atas ini semua? Butakah para pemerintah yang “sudah pasti” pernah melihat kejadian seperti ini. Bagaimana dengan masa depan anak-anak itu? Masa depan bangsa kita? Pandangan Negara lain tentang kejadian ini? Bisakah pemerintah mendirikan pos untuk ana-anak ini mengetahui betapa penting dan berharganya arti pendidikan. Tidak perlu mewah dan megah, tetapi bisa membuat mereka mengerti. Saya yakin ada banyak sekali sukarelawan ataupun pahlawan pendidikan yang senantiasa membantu mereka. Ini semua juga demi masa depan bangsa kita.
Essay saya ini memang hanya menjelaskan kelemahan pendidikan di Indonesia, namun bukan berarti tidak ada kelebihannya. Banyak juga anak atau pelajar Indonesia yang mengharumkan nama pendidikan Indonesia melalui pendidikan, apapun itu bentuknya. Dalam pendidikan umum, ataupun olahraga. Banyak pelajar di Indonesia yang berhasil mengharumkan nama pendidikan di Indonesia, sampai keluar negri.
Sayangnya, meski banyak sekali sekolah atau universitas di Indonesia, pelajar di negri yang kita cintai ini lebih banyak memilih melanjutkan pembelajaran diluar negri. KENAPA? Apa karena diluar negri lebih bagus, atau lebih memadai, atau karna gengsi? Sangat disayangkan pelajar di Indonesia lebih memilih sekolah diluar negri. Harapan kita semoga pelajar di Indonesia bisa membawa dampak positif, bukannya tertular dampak negative. Semoga pelajar di Indonesia bisa membawa nama baik dan menjaganya diluar sana.
Bagaimana cara memperbaiki system pendidikan di Indonesia? Di harapkan kepada pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan untuk bisa lebih membuka matanya, untuk menyadari bahwa masih sangat banyak diluar sana anak-anak Indonesia yang membutuhkan uluran tangan dan hati nurani kita untuk muwujudkan keinginan mereka untuk merasakan pendidikan yang layak, untuk melangkah mencapai impian dan cita-cita yang mereka miliki, dan untuk memajukan generasi kita kedepannya.
Bayangkan bagaimana kedepannya, keadaan Negara kita tanpa adanya pelajar-pelajar yang terdidik, yang mempunyai skill, yang bisa membawa perubahan di Indonesia. Bisakah pemerintah dan kita sebagai warga Negara Indonesia membantu mengurangi jumlah anak-anak jalanan yang kurang pendidikan?
Indonesia membutuhkan para pahlawan tanpa tanda jasa, para relawan-relawan yang memiliki hati nurani. Indonesia membutuhkan PERUBAHAN! Berilah kesempatan kepada masyarakat kecil. Buatlah mereka merasa MERDEKA tanpa adanya penindasan dari masyarakat kalangan atas. Berilah kesempatan pendidikan kepada anak-anak Indonesia yang kurang mampu. Apalah arti uang di mata pemerintahan kita, yang rupiah-rupiahnya sangat berarti untuk masyarakat yang LEBIH membutuhkan. Pendidikan juga mengajari kita untuk saling membantu. Pendidikan juga mengajari kita tentang kebaikan-kebaikan, tentang keagamaan, tentang pahala dan dosa. Semua ASPEK dalam kehidupan kita, bahkan hal yang terkecilpun telah diajarkan dari satu kata penuh makna dan penting dalam kehidupan kita, “PENDIDIKAN”.
Apakah kita bisa tanpa pendidikan? TIDAK! Tidak akan ada rasa belas kasihan, kemanusiaan, bahkan tidak aka nada yang cerdas! Sekarang kita hidup di jaman serba modern yang semakin mempermudah kita mencapai pendidikan yang layak. Seharusnya kita malah harus semakin maju dan berpikir lebih cerdas dalam segala hal, karena apapun yang kita butuhkan, sangat tersedia pada jaman serba elektronik ini. Namun, kurangnya minat kita, lebih banyak orang yang terlena daripada memanfaatkan dan mengembangkannya. Dari pendidikan-lah kita belajar memanfaatkan. Jadi diharapkan pendidikan di Indonesia lebih diketatkan dan mengikuti perkembangan dunia sehingga kita tidak ketinggalan dari Negara lainnya.
 

Visitor

Subscriber